Hari ke-22 : Response Attentiveness: Mengenali Derajat Sugestibilitas

Materi ke-22
Response Attentiveness: Mengenali Derajat Sugestibilitas

Sering dikatakan bahwa hipnotis panggung hanya akan memilih orang-orang dengan tingkat sugestibilitas yang tinggi, sehingga pertunjukan mereka tidak akan pernah mengalami kegagalan. Dalam hipnosis otoritarian ada proses uji sugestibilitas untuk mengetahui seberapa mudah atau sulit orang dihipnotis. Tetapi bagaimana cara mengetahui seseorang adalah subjek hipnotik yang baik tanpa melakukan uji sugestibilitas dengan cara seperti itu?

Ada dua hal yang paling bisa anda perhatikan karena tampak jelas.

Pertama, perhatikan mata mereka
Anda bisa mengenali bahwa seseorang adalah subjek hipnotik yang baik dari isyarat-isyarat kecil (non-verbal) yang mereka tunjukkan. Pupil mata membesar ketika ia mendengarkan pembicaraan anda adalah indikator yang baik bahwa seseorang adalah subjek hipnotik yang baik.

Itu hal yang akan sering anda jumpai pada orang-orang yang terhanyut oleh cerita atau pembicaraan orang lain. Jika seseorang tertarik pada apa yang anda bicarakan, ia akan fokus pada apa yang anda sampaikan dan ia terhanyut. Sebuah laporan yang menarik pernah ditulis oleh majalah The New Yorker ketika meliput festival storytelling di Central Park, Amerika Serikat.

Majalah itu menulis bahwa ketika orang mendengarkan cerita, mereka tampak duduk sangat tenang, nafas mereka rileks, dan pupil mata mereka terlihat membesar dan berbinar. Kerutan hilang, bibir terbuka, bahkan orang tua menunjukkan paras berseri seperti anak-anak. Penonton bisa betul-betul hanyut oleh cerita dan mereka tidak bergerak dari awal sampai akhir.

Itu adalah situasi normal. “Mereka dalam keadaan light trance,” kata psikolog klinis Cheryl Kilpatrick. Dan itu adalah situasi ketika orang berada dalam momen kreatif.

Dalam konteks terapi, anda akan melihat pasien terhanyut seperti ini juga dari waktu ke waktu selama percakapan berlangsung. Ini biasanya disertai dengan perubahan ekspresi wajah, otot-otot wajah mengendur, kadang mata mereka tampak menerawang, dan pernafasan melemah. Ketika anda melihat munculnya gejala-gejala seperti ini, anda bisa mendorongnya untuk memasuki trance lebih dalam, atau tidur lebih lelap, dengan cara mengubah komunikasi anda. Pasien akan menyesuaikan responsnya terhadap perubahan gaya komunikasi anda dan mereka akan segera memasuki trance yang lebih dalam oleh perubahan yang anda tampilkan.

Kedua, perhatikan isyarat anggukan kepala
Ketika orang terhanyut, mereka seringkali menganggukkan kepala tanpa sadar. Anda perlu memperhatikan anggukan kepala ini dan isyarat-isyarat persetujuan mereka. Ketika anda bicara di hadapan orang banyak, misalnya, anda bisa mengenali subjek yang sangat responsif dengan memperhatikan isyarat-isyarat yang mereka tunjukan pada pembesaran pupil mata dan anggukan kepala mereka. Mereka yang menunjukkan gejala “terhanyut” oleh apa yang anda sampaikan itulah yang akan bisa menjadi subjek hipnotik yang baik. Jadi, perhatikan pupil mata mereka dan anggukan kepala. Itu dua isyarat yang sangat membantu anda untuk mengenali mana orang-orang yang akan menjadi subjek hipnotik yang baik di antara mereka.

Anggukan kepala adalah respons yang sering terjadi tanpa disadari oleh orang yang melakukannya. Mereka mengangguk tanpa sadar karena menyetujui apa yang anda sampaikan. Dan itu karena mereka betul-betul fokus pada gagasan-gagasan yang anda sampaikan.

Catatan:
Anda perlu membiasakan diri menggunakan bahasa hipnotik pada setiap kesempatan. Ketika anda menyampaikan tentang fenomena trance, misalnya, atau tentang apa saja, sampaikan penjelasan anda dengan gambaran-gambaran yang detail. Itu hal yang akan mendorong pendengar anda hanyut pada apa yang anda sampaikan.

Salam,
A.S. Laksana