Trance Saat Khutbah Jumat

Hampir setiap Jumat, saat khatib membawakan khutbah-nya, ada pemandangan yang sering kita temui yaitu adanya beberapa jama’ah saat mendengarkan khutbah, terlihat sangat ‘khusyuk’, saking khusyuknya sampai-sampai mendengkur, minimal kepala sedikit tertunduk, dan anehnya saat khutbah selesai serta merta jama’ah tersebut tersentak terbangun, ada juga jama’ah saat khutbah sekali-kali terbangun. Hal ini sangat menarik untuk didiskusikan dari sisi hypnosis/NLP, apakah fenomena tersebut bisa digolongkan “Trance” atau trance-nya terlalu dalam sehingga “Tertidur”? dan apakah hal ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat sugestibility seseorang?.

Terkadang saya bertanya-tanya dalam hati, “Ada apa gerangan, bagaimana itu bisa terjadi? “ mungkin kita menjawab bahwa itu karena pengaruh godaan syaithan, atau karena faktor kacapaian, tapi masalahnya setelah Jumatan, semua jama’ah pada segar alias rasa kantuknya menghilang.

Kalo menurut pendapat saya, ada beberapa hal yang mendukung sehingga itu bisa terjadi, dapat dijelaskan berdasarkan prinsip dasar hypnosis, diantaranya yaitu adanya unsur authority yang dimiliki oleh para Ustadz. Faktor lainnya yaitu adanya permainan tonality, pause dan rhytme, apalagi jika kata-kata yang dipergunakan pak Ustadz bersifat umum (generalisasi) sehingga memungkinkan para jama’ah mengalami Transderivational Search (TDS), mungkin disinilah syaithan punya peranan/membantu itu bisa terjadi. Cuma sayangnya sang khatib tidak dapat mengendalikannya sehingga jama’ah masuk ke “theta/delta state”. Jika seandainya jama’ah tetap bisa dipertahankan dalam kondisi “alpha state”, saya kira bagus sekali untuk proses sugesti. Seperti halnya saat sang dosen memberikan kuliah, lalu beberapa mahasiswa terlihat mengantuk, sang dosen berkata” Yang mengantuk silahkan mengantuk, asal jangan tertidur ya!” Bagaimana pendapat rekan-rekan NLP-ers.