Materi ke-15
Induksi Trance dengan Mengingat Pengalaman Trance Sebelumnya
Materi kali ini akan sangat singkat. Anda tahu, ingatan akan memunculkan kembali gambar mental dalam benak orang dan membangkitkan lagi peraaan-perasaan. Lagu tertentu akan membawa perasaan sedih dan memunculkan ingatan pada kejadian tertentu. Berada di tempat tertentu akan membawa ingatan orang pada sebuah situasi tertentu yang memberinya perasaan tertentu. Sarapan pagi dengan menu tertentu bisa membawa ingatan pada hal tertentu yang pada akhirnya menjalarkan perasaan tertentu
Pendeknya, ingatan sering datang bersama perasaan, dan tubuh merespons secara fisiologis gambar mental dan perasaan-perasaan yang muncul itu. Ingatan yang menyenangkan akan membuat tubuh anda rileks. Ingatan yang tidak menyenangkan akan membuat otot-otot anda tegang dan mengkerut.
Prinsip ingatan inilah yang kita gunakan untuk melakukan induksi terhadap pasien atau subjek kita. Ketika anda membuat subjek atau pasien mengingat kembali pengalaman trance yang pernah ia alami, maka hal itu akan akan membuatnya merasakan kembali situasi psikologis dan fisiologis pengalaman tersebut.
Katakanlah bahwa pada sesi sebelumnya anda berhasil membuat pasien trance. Ketika ia datang lagi sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan, anda mengajaknya bicara tentang pengalaman trance-nya pada sesi terdahulu, menanyakan pengalamannya, menanyakan perasaannya, memintanya mengingat kembali seperti apa rasanya ketika ia mulai mengantuk, perasaan apa yang muncul sehingga ia bisa tidur sangat nyaman, apa yang terpikirkan olehnya waktu itu, dan apa hal menarik yang ia alami saat ia memasuki kondisi hipnotik, dan lain-lain.
Membuat subjek atau pasien mengingat kembali pengalaman trance yang ia alami akan dengan cepat menggeser kesadaran subjek, sehingga terjadilah perubahan kondisi psikologis dan fisiologis. Mungkin ini salah satu teknik induksi yang paling cepat untuk membawa subjek memasuki kondisi trance.
Pengalaman Trance dengan Hipnotis Lain
Untuk kepentingan terapi maupun eksperimen, saya selalu menanyakan apakah subjek sudah pernah berhubungan dengan hipnotis sebelumnya, apakah sudah pernah dihipnotis, dan apakah sudah pernah mengalami trance hipnotik.
Tanya jawab selanjutnya tentu tergantung jawaban subjek atas pertanyaan pertama. Jika subjek belum pernah, saya akan menyampaikan kepadanya gambaran tentang kondisi hipnotik, memberikan kepadanya gagasan-gagasan tentang hipnosis melalui contoh-contoh keseharian, sehingga ia nanti bisa mewujudkan trance karena memiliki cukup wawasan tentang bagaimana melakukannya.
Jika ia sudah pernah dihipnotis sebelumnya, dan pernah mengalami trance, saya akan menggali pengalamannya itu dan membuatnya mengingat konteks keberhasilannya memasuki trance, situasinya seperti apa waktu itu, seperti apa keadaan ruangan tempat sesi hipnosis itu dijalankan, apa sugesti yang diberikan oleh hipnotis yang berhasil membuatnya trance, situasi dirinya waktu itu, kenyamanan yang ia rasakan saat memasuki trance, dan sebagainya.
Sambil mendengarkan ceritanya, anda bisa sesekali menanggapi ceritanya untuk memperkuat pemunculan kembali perasaan subjek. Dan anda perlu memperhatikan kondisi pasien saat ia menceritakan pengalamannya itu. Perhatikan isyarat-isyarat fisiknya, perhatikan bahasa tubuhnya, dan anda akan tahu bagaimana pasien atau subjek itu menggeser kesadarannya selagi ia bercerita.
Catatan:
Dalam pengalaman saya, cara ini nyaris selalu berhasil. Subjek mula-mula tidak merasa ada induksi trance. Ia hanya diajak berbagi pengalaman, diminta menceritakan pengalamannya, dan anda mendengarkannya penuh perhatian. Lalu menanggapi ceritanya. Dan selama subjek bercerita, ingatannya akan semakin jelas, dan perasaan yang muncul akan semakin kuat, dan ia akan membawa dirinya sendiri memasuki trance.
Salam
A.S. Laksana