Hari Ke-14 : KATALEPSI

Materi ke-14 : Katalepsi

Katalepsi adalah fenomena kekakuan otot, biasanya terjadi pada lengan, tangan, kelopak mata, atau seluruh tubuh.

Pernyataan di atas sudah menyampaikan pengertian yang gambling. Hipnotis panggung biasa memunculkan fenomena katalepsi pada seluruh tubuh subjeknya dan meletakkan subjeknya di antara dua kursi yang diatur renggang. Sering ia kemudian duduk atau berdiri di atas tubuh kaku subjeknya untuk membuktikan betapa kakunya tubuh subjek dalam keadaan katalepsi itu. Ini sebetulnya praktek yang mengandung bahaya. Salah satu kemungkinan bahaya yang muncul dari praktek ini adalah subjek kemudian mengalami nyeri tulang punggung. Dalam ruang klinik, kita menggunakan katalepsi hanya untuk mendapatkan manfaat terapetik dari fenomena hipnotik tersebut.

Membuktikan kondisi Hipnotik dengan memunculkan Katalepsi
Kadang pasien memerlukan bukti bahwa mereka sudah memasuki trance atau kondisi hipnotik. Kadang-kadang subjek mengatakan bahwa ia tetap bisa mendengar semua yang dikatakan oleh hipnotis. Dalam berhadapan dengan subjek atau pasien yang seperti ini, fenomena katalepsi sering efektif sebagai sarana untuk meyakinkan bahwa bagaimanapun mereka trance.

Dengan berbagai alasan, entah karena minimnya pengetahuan tentang hipnosis atau karena alasan yang lain, beberapa pasien mungkin mengembangkan kecenderungan resisten. Saya sering memanfaatkan fenomena katalepsi untuk membuktikan bahwa, apa pun pendapatnya, ia sudah memasuki kondisi hipnotik. Misalnya, ia tidak bisa menggerakkan tangannya yang terus mengambang di depan wajahnya. Atau ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya untuk bangkit dari kursi.

Salah satu subjek saya mengatakan bahwa ia sangat ingin memasuki trance. “Sudah beberapa kali saya dihipnotis, tetapi tidak pernah bisa memasuki trance,” katanya.

“Padahal kau ingin merasakan pengalaman itu?”
“Ya,” katanya.
“Mestinya itu cukup,” kata saya. “Kau punya dua hal yang sangat mendukung untuk memasuki trance. Pertama, kau bisa memahami sugesti. Kedua, kau ingin sekali memiliki pengalaman itu.”

Pada akhir sesi, ia mengatakan bahwa ia bisa mendengar semua yang saya sampaikan kepadanya.

Tetapi ia kemudian menyadari bahwa tangannya tidak bisa digerakkan, tubuhnya tidak bisa ia angkat dari kursi, dan itu cukup untuk memberinya bukti bahwa bukti bahwa ia bisa memasuki kondisi hipnotik. Dan ia senang sekali dengan itu, karena ia memang ingin mengalaminya.

Katalepsi juga bisa kita manfaatkan untuk membuat subjek memasuki deep trance. Penjelasannya begini, setiap kali subjek mengalami fenomena hipnotik yang menarik baginya, ia biasanya akan mengembangkan trance yang lebih dalam. Karena itu, salah satu cara untuk membuat subjek memasuki deep trance adalah dengan membuatnya memunculkan pelbagai fenomena hipnotik, sebanyak mungkin dalam waktu yang tersedia.

Hal lain, anda bisa memanfaatkan fenomena katalepsi sebagai sarana pembelajaran bagi pasien yang secara sadar tidak memiliki kemampuan untuk mengencangkan ototnya, misalnya dalam kasus ngompol atau ketika anda menangani pasien yang memiliki masalah dengan disfungsi ereksi. Dalam hal ini, pemunculan katalepsi akan berfungsi sebagai metafora bagi masalah yang diidap pasien anda.

Bagaimana memunculkan katalepsi?
Anda bisa menggunakan sugesti verbal atau non-verbal untuk membuat subjek memunculkan katalepsi.
Sugesti verbal:
“Kau bisa merasakan kaku pada tangan anda seolah-olah ada batang besi disusupkan ke dalamnya.”

“Semakin kuat kau berusaha membengkokkan tanganmu, semakin kaku ia.”

“Kau pernah mengalami tiba-tiba tidak bisa menggerakkan tubuhmu saat kau tidur, dan kau bisa mengulangi pengalaman itu sekarang.””

Sugesti non-verbal:
Anda bisa mengangkat tangan pasien anda dan kemudian melepaskannya dalam keadaan tangan itu tetap mengambang. Saat melakukan ini, anda bisa menambahkan kebingungan atau memberinya isyarat-isyarat berlawanan pada tangan tersebut sehingga ia tidak bisa mengambil keputusan dan tetap membeku di tempatnya. Misalnya, anda mengangkat tangan itu dan memberi sentuhan ringan pada sisi kiri pergelangan tangan seolah menyarankan tangan itu untuk bergeser ke kanan, dan pada saat yang hampir bersamaan memberi sentuhan ringan pada sisi kanan pergelangan tangan untuk memberi isyarat bergeser ke kiri. Juga menambahkan sentuhan di bagian atas dan bawah pergelangan tangan. Semua isyarat tersebut, ketika terjadi dalam waktu yang nyaris bersamaan, akan membuat subjek bingung mengikuti yang mana dan akhirnya ia akan membeku saja di tempatnya.

Jika anda menambahkan sugesti verbal agar tangan itu tetap di tempatnya, maka sugesti anda akan semakin efektif, karena subjek mendapatkan pernyataan yang bisa ia jadikan pegangan untuk tetap membiarkan tangannya mengambang. Itu menghilangkan kebingungannya, memberinya perasaan lega, dan sekaligus membuatnya memunculkan katalepsi.
Catatan untuk materi ini:
Jika anda ingin memberi bukti kepada pasien atau subjek bahwa ia telah mengalami kondisi hipnotik, maka katalepsi menjadi salah satu fenomena yang efektif untuk itu. Anda tahu, pada saat pasien duduk diam sekian lama dan tidak melakukan apa-apa ketika mendengarkan sugesti-sugesti anda, itu katalepsi. Dalam keadaan sadar, pernahkah anda diam saja tidak melakukan apa-apa selama beberapa waktu? Hidung anda, atau kuping anda, atau bagian-bagian lain di tubuh anda akan mengembangkan rasa gatal ketika anda tidak bergerak dalam waktu cukup lama. Subjek hipnotik bisa melakukannya dan tidak merasakan gatal.

Salam
A.S. Laksana