Hari ke-13 : Isyarat-isyarat Minimal Trance

Materi ke-13

Isyarat-isyarat Minimal Trance

Pertanyaan yang cukup sering muncul adalah bagaimana cara kita mengetahui trance hipnotik. Ya, bagaimana kita tahu bahwa subjek sudah memasuki kondisi trance hipnotik?

Dalam banyak kesempatan, terutama di kalangan pendatang baru, sering terdengar pengakuan bahwa ketika mereka melakukan induksi trance, subjek tampaknya tidur, tetapi ternyata setelah dibangunkan subjek mengaku bahwa sebetulnya mereka mendengar semua yang disampaikan. “Jadi, ia ternyata hanya pura-pura trance.” Itu pengakuan yang agak sering saya dengar.

Beberapa orang bahkan membuat pengakuan, “Rasanya down banget ketika mendengar pengakuan seperti itu. Seperti dibohongi.”

Untuk mengetahui apakah anda “dibohongi” atau tidak oleh subjek, anda perlu memahami betul tanda-tanda trance. Cara paling tepat untuk itu tentu saja anda mengamatinya sendiri secara cermat. Datanglah ke sesi-sesi hipnosis, perhatikan baik-baik seperti apa gejala-gejala permukaan orang yang memasuki trance.

Selain itu, selama anda menjalankan sesi hipnosis, anda perlu memperhatikan secara teliti subjek anda. Ingat bahwa subjek hanya terhubung dengan anda. Ia tidak peduli pada hal-hal lain di luar dirinya, kecuali kehadiran anda dan suara anda.

Jadi, ia telah menggeser kesadarannya. Hasilnya, seluruh gerakan tubuhnya akan berubah. Paras mukanya akan membeku tanpa ekspresi. Ada penundaan respons. Jika anda mengajukan pertanyaan kepada seseorang dalam keadaan ia sadar, dan orang itu menjawab ya dengan anggukan kepala, maka ia akan mengangguk secara spontan dan seketika. Ini tidak terjadi pada orang dalam keadaan trance. Anggukannya mungkin tertunda sebentar, dan ia mengangguk dalam gerakan pelan-pelan

Dari sini kita mempelajari hal penting tentang bagaimana mengenali trance. Katalepsi, yang dipahami sebagai kekakuan otot, tidak melulu harus membuat tubuh atau bagian tubuh menjadi kaku. Jika anda memperhatikan bagaimana mata subjek terus memandang tanpa berkedip, dalam keadaan kosong, itu adalah katalepsi. Kebekuan ekspresi wajahnya, itu juga katalepsi.

Tentang gerakannya, anda bisa memperhatikan ada perubahan pada gerakan motorik subjek. Dan gerakan-gerakannya sangat ekonomis, irit sekali.

Maka, pada orang yang sedang dalam kondisi trance, anda akan menyaksikan refleksnya hilang, ia menjadi lembam dan malas bergerak, gerakannya irit, ia juga seringkali kehilangan refleks menelan, dan katalepsi.

Hal-hal ini bisa anda jadikan pegangan ketika anda melakukan hipnosis. Jika anda melihat bahwa subjek merespons sugesti anda dengan gerakan sadar, atau masih menunjukkan karakteristik gerakan sadar, anda bisa mengatakan, “Bukan begitu. Bukan dengan pikiranmu. Kautahu aku tidak peduli dengan pikiranmu.”

Secara lebih rinci, inilah isyarat-isyarat untuk mengenali trance.

Fiksasi Mata
Anda akan sering melihat refleks kedipan mata berkurang dan katalepsi mata terbuka adalah ketidakmampuan untuk mengedipkan atau menutup mata.

Pembesaran Biji Mata
Ketika mata subjek menerawang anda mungkin melihat kerileksan otot di sekitar mata dan pembesaran biji mata, tergantung pada cahaya ruangan.

Perubahan dalam refleks kedipan
Sering subjek berkedip dengan refleks yang melemah. Ini merupakan pertanda bahwa subjek akan memasuki trance. Anda bisa merespons kedipan yang melamah ini dengan sugesti verbal atau nonverbal dengan gerakan kelopak mata anda sendiri

Rapid Eye Movement (REM)
Ketika orang bermimpi mata mereka bergerak cepat dari kiri ke kanan saat mereka menggambarkan citra yang berkaitan dengan mimpi mereka. Fenomena yang sama terjadi dalam trance. Sering anda akan melihat rapid eye movement (REM) ini ketika anda meminta subjek membayangkan sesuatu.

Kelopak mata berkedip-kedip
Beberapa subjek tampak kelopak matanya berkedip-kedip. Ini merupakan respons otomatis pada beberapa orang dan bukan menunjukkan kegelisahan. Anda bisa menggunakan keadaan ini untuk memantapkan trance dengan mengomentari betapa fenomena khusus ini adalah karakteristik dari subjek hipnosis yang baik.

Otot-otot wajah mengendur
Otot-otot wajah akan mengendur. Mereka akan kehilangan ekspresi dan rahang atau bahu mungkin sedikit jatuh. Kadang subjek mempertahankan tekanan di rahang dan bahu dan anda bisa mendorongnya untuk merilekskan otot-otot ini dengan sugesti lembut.

Pernafasan Melemah
Pernafasan subjek biasanya akan melemah dan mungkin lebih dalam. Jika pernafasan menjadi terlalu berat maka ini menunjukkan bahwa mereka mungkin tertidur. Jika ini terjadi anda harus membangunkan mereka dengan lembut dan mulai induksi dari awal. Biasanya mereka mengembangkan pernafasan ringan yang nyaman dan anda bisa menghubungkan kata seperti “nyaman” dan “lebih dalam” terhadap ritme ini untuk membangkitkan perasaan ini. Lebih baik menghubungkan kata-kata ini dengan hembusan nafas saat tubuh secara alami lebih rileks dengan menghembuskan nafas.

Menurunnya refleks menelan
Lumrahnya orang menelan ludah satu atau dua kali dalam semenit. Dalam hipnosis ini bisa dihentikan sama sekali. Jika refleks menelan tidak berhenti sama sekali biasanya yang terjadi adalah penurunan. Jika anda melihat tindakan menelan ini meningkat, hal ini menandakan bahwa subjek mungkin sedikit gugup.

Kelembaman tubuh
Subjek akan mengembangkan kelembaman yang nyaman di tubuh mereka. Mereka mungkin menyesuaikan posisi duduk satu atau dua kali untuk mendapatkan kenyamanan tetapi setelah itu mereka biasanya rileks dalam posisi nyaman. Jika subjek terus gelisah ia mungkin gugup atau kursinya tidak nyaman. Jika mereka gugup anda bisa memberi sugesti bahwa mereka tidak perlu memasuki trance yang lebih dalam.

Asyik Masyuk
Ketika seseorang melamun ia tampak sangat tercerap ke dalam pikiran-pikiran internalnya. Mereka akan sering menunjukkan semua isyarat minimal di atas. Maka tercerap atau terpaku atau terhanyut adalah sebuah istilah yang menggambarkan sekumpulan isyarat minimal trance.

Harfiah
Dalam keadaan trance, subjek cenderung memahami sugesti secara harfiah. Saya pernah meminta subjek, seorang lelaki tua, untuk bangun pada hitungan ke-5. Dan ia betul-betul bangun pada hitungan ke-5, yakni berdiri dari kursinya tetap dalam keadaan tidur.

Salam,
A.S. Laksana

N.B. Karena itu sangat penting bagi seorang terapis untuk selalu memperhatikan kondisi aktual subjek atau pasiennya. Itu untuk memastikan bahwa anda selalu bisa merespons secara tepat gejala-gejala yang ditunjukkan oleh pasien anda.