Hypnotic Anchor

Di awal, mungkin anda akan bertanya-tanya apakah hypnotic anchor itu. Sederhananya definisi dari hypnotic anchor (Setelah ini saya hanya akan menyebutkannya dengan anchor) adalah sebuah asosiasi terhadap memori hidup tertentu. Anchor terbentuk dari sistem representasi kita yang diistilahkan sebagai 4 tuple (VAKOG : VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK, OLVAKTORY, GUSTATORY), dimana hal-hal tersebut adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sensasi. Ketika mengaplikasikan anchor, semakin banyak sistem representasi yang kita gunakan, semakin kuat anchornya.

Sebuah contoh dari anchor adalah Misalkan saya mengatakan kata “Mawar”, apa yang muncul di pikiran anda? Anda mungkin tiba-tiba melihat gambaran bunga mawar, atau bahkan mencium aroma mawar. Jadi, sebuah kata, atau apapun yang bekerja sebagai suatu asosisasi terhadap sebuah memori atau kombinasi dari berbagai memori disebut sebagai anchor.

Bagi para terapis, dalam melakukan terapinya, menguasai dan memahami anchor memegang peranan penting dan dapat dijadikan sebagai suatu alat yang sangat berguna dalam melakukan terapi. Contohnya adalah pemasangan anchor untuk tempat kedamaian. Anchor ini dimaksudkan untuk menenangkan diri klien ketika dalam sesi terapi. Di bawah akan saya berikan sebuah contoh untuk melakukan anchor tempat kedamaian yang biasa digunakan dalam proses terapi.

Ada 4 kunci dalam melakukan anchor:
  1. Intensitas emosi
  2. Timing (pengalaman puncak)
  3. Keunikan stimulus (visual, auditory, kinestetik, penciuman, perasa)
  4. Trigger atau pemicu
Untuk melakukan anchor tempat kedamaian, hipnoterapis harus memperhatikan kata-kata yang diucapkan klien untuk membimbingnya masuk dengan lebih cepat.

Prosedurnya adalah seperti ini:
  1. Tanyakan pada klien tentang tempat favorit mereka yang dapat membuat mereka rileks dan tenang, di mana semuanya terasa nyaman dan mereka merasa benar-benar aman di sana.
  2. Tentukan trigger atau pemicu yang akan digunakan (Sentuhan, visual, pendengaran, atau kombinasi dari beberapa),
  3. Perhatikan kondisi klien. Ketika klien mencapai puncak emosinya, lakukan pemasangan anchor dan trigger.
  4. Kemudian minta klien untuk buka mata dan tanyakan hal lain seperti, “Berapa no telponmu kalau dibaca terbalik?” atau apapun juga
  5. Terakhir, lakukan trigger terhadap anchor yang sudah dipasang dan perhatikan apakah anchor itu benar-benar telah terpasang. Apabila belum, bisa anda ulang lagi prosedurnya atau lakukan deepening lagi.
Tempat kedamaian ini seringkali digunakan sebagai antisipasi dalam menghadapi abreaksi ketika melakukan terapi. Ketika abreaksinya sudah terlalu kuat dan kita sebagai terapis merasa tidak bisa mengatasinya, kita langsung picu anchor untuk kembali ke tempat kedamaian tersebut supaya klien bisa tenang kembali.

Dalam terapi, kita juga bisa menggunakan anchor yang sudah ada di dalam diri klien untuk membimbing klien masuk ke kondisi trance dengan cepat. Misalkan: Kita bisa meminta klien untuk mengingat keadaan di mana dia begitu capek dan lelah, sampai tertidur di depan televisi. Dari hal tersebut, klien akan mengingatnya dan secara otomatis, ketika mengingatnya, semua emosi dan keadaan ketika dia mengalami hal tersebut akan kembali sekali lagi ke diri klien.

Ada 5 prinsip yang harus selalu diperhatikan untuk menciptakan anchor yang efektif:
  1. Kepercayaan terhadap terapis: Rasa aman dan percaya terhadap terapis harus terjadi sebelum proses anchor dilakukan. Klien harus merasa aman ketika melibatkan terapis dalam proses pemasangan anchor.
  2. Keunikan: Anchor sebaiknya memiliki kualitas memori yang spesifik dan tidak memunculkan memori yang lain.
  3. Clearing: Klien harus fokus dan jelas terhadap emosi yang akan di anchor. Supaya emosi lain tidak ikut campur tangan ketika proses peng-anchor-an.
  4. Timing: Puncak dari suatu pengalaman atau emosi sangatlah bagus untuk digunakan ketika memasang anchor.
  5. Bypass Pikiran Sadar: Dengan terlewatinya pikiran sadar, maka klien dapat dengan mudah mengakses memori tersebut dan menggunakan modalitas yang dimilikinya (Visual, auditory, kinestetik, dll) untuk memunculkan suatu memori yang spesifik. Selain itu juga untuk meminimalkan resistensi dari klien.
Tujuan utama dari mengkombinasikan visual atau kinesthetic bersama sebuah sinyal auditori atau verbal adalah untuk “Keamanan”. Kombinasi yang digunakan akan mengurangi “Kecelakaan terpicunya program atau anchor tersebut”.

Anchor adalah suatu proses natural yang dilakukan dan dimiliki oleh semua makhluk hidup. Anchor secara alamiah dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi banyak orang yang tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan, dan mereka tidak menggunakan kekuatan anchor ini dengan kesadaran.

Bila kita mengetahui caranya, kita bisa mengeset pikiran kita atau dengan kata lain memasang anchor pada diri kita dalam menghadapi beberapa situasi yang kita inginkan. Misalkan ketika berbicara di depan orang banyak, maka kita bisa memasang anchor supaya muncul perasaan bersemangat dan percaya diri.

Dalam terapi, anchor juga bisa dilakukan untuk kepentingan terapi. Salah satu teknik adalah Collapsing anchor. Konsepnya adalah membenturkan dua perasaan negatif dan positif, sehingga yang tersisa adalah perasaan netral atau positif saja.

Anchor, tanpa kita sadari, sangatlah berpengaruh dalam kehidupan kita, seperti bagaimana diri kita ketika berada dalam suatu situasi, ataupun ketika bekerja. Dengan mengerti dan menguasai teknik pemasangan anchor, maka banyak hal yang bisa kita lakukan sehingga bisa membawa dampak yang positif bagi diri kita. Maka sadarilah bahwa hampir semua hal yang kita lakukan adalah produk dari suatu anchor. Dan sekarang anda telah belajar bagaimana memasang anchor dan rasakan manfaatnya.