Sugesti berkait adalah salah satu bentuk sugesti tak-langsung yang sangat efektif. Bandler dan Grinder menyebutnya sebagai Pacing and Leading Suggestion, Ernest Rossi menyebutnya Contingent Suggestion, Stephen Brooks menyebutnya Dependent Suggestion. Saya menggunakan sebutan sugesti berkait karena ia memang dikaitkan pada perilaku pasien sebagai sarana untuk mencapai kondisi trance natural.
Kuncinya: Anda memanfaatkan apa saja perilaku natural subjek (misalnya bernafas, berkedip, denyut nadi, denyut jantung, aliran darah, dll.) sebagai kaitan untuk menyampaikan sugesti anda.
• Tidurmu menjadi semakin lelap setiap kali kau menghembuskan nafas.
• Tangan kananmu akan menyentuh dahi saat kau sudah tidur sangat lelap.
• Kau bisa bermimpi ketika tidurmu sudah sangat lelap.
• Saat hitungan mencapai 20, kau tidak lagi mendengar suaraku.
• Nanti suaraku akan hilang dari pendengaranmu, saat tidurmu sudah sangat lelap.
• Aliran darahmu menjadi semakin tenang ketika kau sangat rileks.
1. Sugesti berkait merangsang munculnya respons hipnotik dengan menunggangi situasi aktual subjek.
Subjek anda tentu saja bernafas, jantungnya berdenyut, kelopak matanya memberat, darahnya mengalir. Anda bisa menggunakan aktivitas misalnya menarik nafas atau menghembuskan nafas sebagai kendaraan tumpangan untuk memunculkan respons hipnotik. “Tidurmu menjadi semakin lelap setiap kali kau menghembuskan nafas.”
Ketika anda tidak menyatakannya, apa yang dilakukan oleh subjek anda adalah aktivitas normal saja. Ketika anda mengaitkannya dengan sugesti, subjek anda akan “tahu” bahwa aktivitas normalnya itu bisa membuat tidurnya semakin lelap. Dan ia akan membuktikannya.
2. Kata-kata penghubung seperti “ketika”, “sampai”, “saat” berfungsi mengaitkan perilaku normal subjek anda dengan respons hipnotik yang ingin dimunculkan
Sugesti berkait yang anda sampaikan membutuhkan kata penghubung agar ia bisa dikaitkan dengan situasi atau aktivitas subjek. “Kau tidak akan tidur sampai kondisimu benar-benar sangat rileks.” Atau, “Kau bisa duduk nyaman ketika aku bicara kepadamu.” Atau, “Saat denyut jantungmu makin tenang, kau bisa menikmati tidur lelapmu.”
3. Sugesti berkait dengan merespons pertanda-pertanda kecil
Ketika sugesti berkait digunakan untuk menginduksi trance, terapis harus mencermati pertanda-pertanda kecil yang ditampakkan oleh subjek ketika ia dalam perjalanan menuju trance.
Sebagai contoh:
“Saat kau menghembuskan nafas, kau bisa merasakan kenyamanan.”
“Ketika otot-otot wajahmu mengendur, kau bisa memasuki trance.”
“Jangan memasuki trance sampai kautahu bahwa kau merasa sangat nyaman.”
Semua isyarat kecil itu harus anda kenali sebelum anda memanfaatkannya dengan sugesti berkait. Trance akan muncul dengan sendirinya saat ia dikaitkan dengan perilaku aktual subjek atau berkembangnya pertanda-pertanda kecil pada diri subjek.
4. Sugesti berkait dalam keseharian
Dalam keseharian, jika anda menyodorkan satu perintah, orang akan mudah menolak perintah anda jika ia ingin menolaknya. Tetapi jika anda menyampaikan dua perintah yang disampaikan dalam satu rangkaian, atau satu kesatuan, maka orang akan sulit menolaknya.
Sebagai contoh:
“Tolong ambilkan pemotong kuku, ya.”
Anda lihat, perintah tunggal ini mudah ditolak jika orang yang anda perintah tidak bersedia melakukannya karena berbagai sebab. Bandingkan perintah tersebut dengan perintah berikut ini:
“Saat kau masuk ke kamar, nanti sekalian bawakan pemotong kuku ya.”
Ada perintah untuk masuk ke kamar dan perintah untuk membawakan pemotong kuku. Anda tahu, cepat atau lambat orang akan masuk kamar, dan ketika ia masuk ke kamar, ia tidak merasa sedang menjalankan perintah. Perintah berikutnya hanya permintaan sambil lalu, dan lagi-lagi itu terasa seperti bukan perintah.
Berkali-kali saya mempraktekkan pola dua perintah ini kepada anak saya, dan ia biasanya melakukan dua-duanya. Dalam contoh di atas, ia akan langsung masuk kamar dan mengambilkan benda yang saya pesankan untuk “sekalian dibawa.” Ya, ia akan masuk kamar, meskipun saat itu ia tidak berkepentingan untuk masuk kamar, dan ia akan keluar membawa pemotong kuku.
5. Bagaimana cara menyampaikan sugesti berkait?
Sebagaimana cara menyampaikan sugesti-sugesti lain, anda menyampaikan sugeesti berkait dalam cara yang enteng saja, seperti menyampaikan kebenaran pada teman-teman dekat. Bagaimanapun, anda perlu belajar rileks dalam menyampaikan sugesti, sehingga anda bisa melakukannya tanpa kelihatan berpikir keras. Ketika anda bisa menyampaikan sugeti tanpa berpikir keras, secara sangat rileks, anda akan terdengar sangat meyakinkan.
Selalu perhatikan, jika anda bicara dalam nada yang lebih keras dan sambil memandang subjek, itu berarti anda bicara pada pikira sadar subjek. Jika anda menyampaikannya dalam suara lebih pelan, seperti bicara pada diri sendiri, sambil memandangi lantai, anda bicara pada bawah sadar subjek.
Sebetulnya, saat anda menyampaikan sugesti berkait, anda menyampaikan dua pernyataan yang tidak memiliki kaitan sebab-akibat. Jika anda menyampaikannya kurang meyakinkan, anda sendiri akan terdengar tidak percaya pada kalimat yang anda sampaikan. Tetapi anda membuat subjek meyakini kebenaran dua fakta yang tidak saling berhubungan itu dengan cara anda menyampaikannya secara rileks dan meyakinkan. Setidaknya dalam induksi hipnotik, subjek siap mendengar apa saja yang anda sampaikan.
6. Bagaimana menggunakan sugesti berkait untuk deepening trance?
Deepening adalah memperdalam kondisi trance agar pikiran sadar subjek anda benar-benar lumpuh dan bawah sadar bisa sepenuhnya berfungsi otonom tanpa gangguan pikiran sadar. Untuk subjek yang belum pernah punya pengalaman dengan hipnosis sebelumnya, anda bisa menggunakan kata “tidur” sebagai pengganti “trance”, tetapi anda harus memastikan kepada subjek bahwa kata “tidur” di sini adalah tidur hipnotik yang berbeda dari tidur fisiologis atau tidur sehari-hari.
Sugesit berkait lazim digunakan, oleh hipnotis dengan gaya otoritarian maupun dengan gaya Ericksonian.
Misalnya:
“Saat hitungan saya mencapai angka 10 anda tidur sangat lelap.”
“Jangan tidur lelap sampai telinga anda mendengar sayup-sayup lagu kesukaan anda.”
“Saat hembusan nafas anda mencapai sepuluh kali, anda tidur sangat lelap. Mulai.... satu....”
“Ketika suara-suara menghilang dari pendengaran anda, termasuk suara saya, anda tidur sangat lelap.”
“Kau akan mengangguk saat sudah memasuki trance yang sangat dalam, atau menggelengkan kepala jika tidak memasuki trance yang dalam.”
“Lutut kananmu akan terasa gatal ketika kau memasuki trance yang dalam dan kau menggaruknya dengan tangan kananmu. Atau lutut kirimu akan gatal ketika kau belum memasuki trance yang dalam dan tangan kirimu akan menggaruknya.”
7. Sugesti berkait untuk memunculkan amnesia
“Saat kau membuka mata, kau melupakan apa saja yang kaualami dalam tidurmu.”
“Saat kau membuka mata, kau hanya merasakan kenyamanan, tak ada yang lain kecuali hanya kenyamanan bangun dari tidur.”
“Saat kau mencoba mengingat-ingat apa yang kaualami dalam tidurmu, kau semakin lupa.”
“Kau mencoba mengingat apa yang kaualami saat kau membuka mata, tetapi kau hanya bisa merasakan kenyamanan.”
8. Sugesti berkait untuk memunculkan berbagai fenomena hipnotik
“Saat kau melupakan tangan kirimu, kau tidak tahu sama sekali apa yang terjadi dengannya.”
“Saat kau melupakan kaki kananmu, kaki itu akan matirasa.”
“Saat kau bisa mendatangkan sakit kepala migren di belahan kiri, kau bisa menghilangkan migren di belahan kanan.”
“Saat kau melihat anak itu di layar film yang kautonton, kau berempati padanya sebagai penonton film.”
“Saat kau memperhatikan tangan kirimu, kau melupakan tangan kananmu.”
“Saat kau melupakan tangan kananmu, tangan itu hilang dari pikiranmu.”
“Saat kau membuka mata, kau hanya melihat apa yang ada dalam pikiranmu.”
9. Latihan dengan sugesti berkait
Kenali situasi aktual subjek atau tindakan normal subjek anda.
- Menarik dan menghembuskan nafas.
- Mengangguk dan menggelengkan kepala.
- Denyut jantung
- Denyut nadi
- Aliran darah
- Kedipan pada kelopak mata
- Duduk
- Mendengar
- Merasakan hangat atau dingin di kulit
- Merasa gatal
Tulislah sugesti yang akan anda sampaikan kepada subjek atau pasien anda.
- Tangan kananmu hilang.
- Pindahkan migren di belahan kanan ke belahan kiri.
- Rasakan gatal di lutut.
- Jadikan tangan kirimu matirasa
Kaitkan sugesti anda dengan tindakan normal subjek anda.
Contoh:
“Saat kau membuka mata kau hanya melihat tangan kirimu dan kau lupa pada tangan kananmu. Dan ketika kau melupakan tangan kananmu, ia tidak ada dalam pikiranmu.”
“Saat kau mendatangkan migren di belahan kirimu, migren di belahan kananmu hilang.”
“Saat kau memasuki trance yang dalam, lutut kananmu terasa gatal.”
“Ketika kau melupakan tangan kirimu, kau kehilangan perasaan pada tangan itu.”
Salam,
A.S. Laksana