Materi ke-29
Induksi Ganda: Disosiasi dan Regresi
Prinsip penggandaan diri ini serupa dengan induksi cermin ganda yang sudah disampaikan dalam materi ke-25, khususnya penggandaan diri yang bertingkat-tingkat di mana pasien keluar dari tubuhnya, dan kemudian ia mengalami berada di dalam pemandangan yang barusan ia saksikan. Di tempat baru itu, ia keluar lagi dari tubuhnya dan memasuki sebuah pemandangan lain yang ia saksikan. Efeknya pun nyaris sama, subjek mengalami disosiasi dan sekaligus regresi. Maka kegunaannya pun kira-kira sama juga. Anda bisa menggunakan pendekatan ini untuk menangani simptom yang membutuhkan kedua fenomena regresi maupun disosiasi. Bedanya, dalam teknik ini anda tidak meminta pasien melihat dirinya, tetapi betul-betul berada di dalam pemandangan yang ia lihat.
Inilah prosedur untuk melakukan induksi ganda:
- Anda membawa pasien berada di dalam sebuah galeri lukisan. Dalam induksi ini, pasien harus benar-benar mengalami dirinya berada di galeri tersebut. Ia tidak sekadar melihat dirinya berada di galeri.
- Di dalam galeri tersebut, pasien melihat sebuah lukisan sebuah tempat istimewa yang ia kenali atau lukisan suatu tempat yang sangat menenteramkan. Saat melihat lukisan ini, seluruh perhatiannya terpaku ke lukisan tersebut.
- Pasien begitu hanyut menikmati lukisan itu sampai ia kemudian mendapati dirinya sendiri melayang dari tubuhnya dan memasuki lukisan itu. Jadi, sekarang ia hadir di dalam situasi yang tergambar di lukisan yang ia saksikan.
- Di tempat yang baru ia masuki itu, ia menjelajah dan mengalami dengan seluruh inderanya segala sesuatu di tempat baru tersebut .
- Ajaibnya, ia kemudian melihat lukisan lain muncul di depannya, dengan pemandangan sebuah tempat yang lebih menenteramkan, dan sekali lagi ia keluar dari tubuhnya dan masuk ke tempat yang tergambar dalam lukisan yang baru dilihatnya itu.
- Seperti pada induksi cermin ganda, proses ini bisa diulangi berkali-kali.
Induksi ini sekaligus bisa anda gunakan untuk membawa pasien memasuki kondisi deep trance. Setiap kali pasien memasuki tempat baru, yang lebih menenteramkan, anda bisa meminta pasien untuk tidur semakin lelap.
Disosiasi dan Regresi Sekaligus
Dalam proses pasien keluar dari tubuhnya, pasien mengalami fenomena hipnotik disosiasi. Selanjutnya, jika pasien melihat tiap-tiap lukisan sebagai situasi-situasi tertentu dalam pengalamannya di masa lalu, ia akan bisa mengalami regresi. Ia akan mundur semakin jauh ke belakang setiap kali ia keluar dari tubuhnya dan masuk ke situasi baru. Dengan sugesti, anda bisa meminta pasien dewasa untuk memasuki lukisan sebuah tempat yang sangat akrab dengannya ketika ia remaja. Dan di tempat itu, ia menaglami kembali kejadian-kejadian di masa remajanya. Beberapa saat di tempat itu, ia kemudian keluar lagi dari tubuhnya dan memasuki tempat lain dalam lukisan lain yang ia kenali di masa kanak-kanaknya dan mengalami kembali kejadian di masa kanak-kanak itu, dalam usia kanak-kanak.
Catatan:
Mungkin pasien anda sepanjang hidupnya tidak mengenal kosakata “galeri”. Anda bisa menggunakan sebutan lain, misalnya sebuah ruangan dengan beberapa lukisan terpajang di dinding-dindingnya. Dan ketika ia melihat lukisan-lukisan di dinding ruangan itu, tiba-tiba ia mendapati sebuah lukisan tentang sebuah tempat yang ia kenali, dan ia terhanyut menikmati lukisan tersebut.
Selain dengan galeri lukisan, alternatif yang bisa anda gunakan adalah film dokumenter di televisi atau di layer bioskop. Pasien begitu terhanyut oleh pemandangan yang ia saksikan di layar dan ia keluar dari tubuhnya untuk masuk ke dalam pemandangan yang ada di layar.
Setiap teknik baru yang anda pelajari akan memperkaya diri anda dengan semakin banyak teknik dan menjadikan pilihan anda lebih banyak. Namun, untuk setiap teknik baru, saya akan selalu menyarankan anda untuk menggunakannya dalam sesi-sesi eksperimen terlebih dulu sebelum menggunakannya dalam sesi terapi.
Salam
A.S. Laksana