Materi ke-39
Matching dan Mirroring Posture
Materi ini akan sangat singkat. Dalam terapi, matching dan mirroring diterapkan dengan pemikiran untuk menciptakan “kesetaraan” atau “kesamaan” antara terapis dan pasien. Prinsip-prinsip matching dan mirroring postur ini sama dengan matching dan mirroring yang sudah pernah kita bicarakan dalam materi matching dan mirroring pernafasan. Menyesuaikan diri dengan gerak tubuh pasien akan membantu kita meningkatkan rapport.
Burung yang sama hingga di cabang yang sama, kata peribahasa. Anda tahu, ketika dua orang saling nyambung, mereka satu sama lain akan cenderung duduk dalam posisi yang sama. Dalam situasi pergaulan sehari-hari, anda akan sering menjumpai hal ini. Ketika dua orang terlibat percakapan dengan orang lain, satu sama lain akan cenderung memperlihatkan posisi tubuh yang sama. Ketika dua orang dengan derajat yang sama, posisi sosial yang sama, berjalan bersama-sama, mereka cenderung akan jalan bersebelahan, dengan langkah kaki yang sama, dan ayunan tangan yang sama—jika postur mereka sama.
Jika salah seorang merasa dirinya lebih rendah, atau tidak sejajar dengan yang lainnya, maka ia cenderung untuk mengambil jarak. Mungkin ia memilih jalan sedikit di belakang, mengikuti orang yang ada di depannya. Anda bisa melihat ini pada orang-orang yang jalan bersama, di mana yang lain merasa lebih inferior dibandingkan yang lainnya lain, dalam sejumlah hal. Yang lebih inferior akan cenderung mengambil posisi di belakang. Mereka cenderung tidak akan jalan sejajar.
Dari pengalaman sehari-hari, kita memahami bahwa orang secara natural akan saling becermin satu sama lain ketika mereka berada dalam hubungan yang baik. Dengan memanfaatkan apa yang terjadi secara alami ini, terapis bisa menggunakan peniruan (mirroring) terhadap posisi duduk pasiennya untuk mempercepat terciptanya situasi nyambung (terbentuknya rapport).
Perbedaan matching dan mirroring
Perbedaan antara matching dan mirroring bisa dijelaskan secara sederhana. Mirroring secara harfiah adalah meniru posisi tubuh pasien. Matching adalah mengikuti gerak tubuh orang lain dan tidak harus meniru persis. Tetapi gerakan yang kita lakukan sesuai dengan gerakan pasien. Ketika pasien menyilangkan tangannya di depan dada, anda bisa menyilangkan tangan di atas meja. Atau ketika pasien menyilangkan kaki, anda bisa menyilangkan tangan.
Dalam matching dan mirroring postur ini, anda harus melakukannya dengan cara yang halus, sehingga pasien tidak menyadari bahwa seluruh posisi dan gerakannya sedang ditirukan mentah-mentah oleh anda. Jika ia menyadari hal ini, ia bisa merasa tidak nyaman. Rapport akan terbangun ketika “kesamaan” dan “kesetaraan” ini ditangkap oleh bawah sadar. Jadi, persis dengan pengalaman sehari-hari, orang bisa duduk dalam posisi yang sama dan melakukan gerakan-gerakan yang sama, dan itu adalah kesamaan yang terjadi tanpa kesadaran.
Anda bisa bereksperimen dengan matching dan secara sengaja melakukan mis-matching, untuk mengetahui apa yang terjadi dengan percakapan. Dengan melakukan mis-matching secara sengaja, anda akan mendapatkan pengetahuan penting bahwa kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan gerak tubuh pasien bisa merusak rapport.
Salam,
A.S. Laksana